Haditssingkat ini memiliki makna yang luas sekaligus memberikan definisi mengenai sifat dan karakter orang yang beriman. Setiap orang yang beriman digambarkan oleh Rasulullah SAW sebagai orang yang memiliki pesona, yang digambarkan dengan istilah 'ajaban' ( عجبا ).
Hadis memiliki fungsi sebagai penjelas hukum-hukum yang ada dalam Alquran. Karena itu umat Islam perlu meyakininya juga. Ada beberapa hadis pendek yang dapat kita pendek dapat Moms kenalkan pada Si Kecil. Karena otak anak yang sedang berkembang dapat menyerap beragam informasi dengan karena itu, selain mengajarkan doa sahari-hari, Moms bisa juga mengenalkan hadis-hadis pendek kepada hadis pendek di bawah ini memiliki kalimat yang dapat dengan mudah dihafal oleh Si itu, Moms bisa memberikan pemahaman kepada anak tentang artinya yang masih terkait dengan adab dan akhlak yang bisa dibiasakan sejak Juga 4 Cara Mempercepat Pemulihan Setelah Sakit pada Anak, Si Kecil Harus Banyak Istirahat!Keutamaan Menghafal Hadis pendekFoto Anak Perempuan Belajar Hadis kumpulan hadis pendek sebenarnya terdapat beberapa aturan yang terkait dengan adab dan akan memberikan pemahaman terkait hal tersebut, ternyata ada keutamaan lain yang akan diberikan oleh Allah SWT kepada para penghafal sebuah hadis dari Zaid bin Tsabit RA, Rasulullah SAW bersabda“Semoga Allah menjadikan berseri-seri wajah seseorang yang mendengar dari kami hadis lalu dia menghafalkannya kemudian menyampaikannya kepada orang lain,” HR Tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah.Selain itu, melalui keterangan lain Dari Abu Hurairah RA tentang keutamaan menghafal hadis, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda“Barang siapa yang menghafal 40 hadis yang bermanfaat bagi ummatku dari urusan dien agama mereka, niscaya Allah akan membangkitkannya di hari kiamat beserta para seorang alim di bandingkan seorang abid ahli ibadah sebanyak 70 derajat dan Allah yang lebih tahu berapa jarak antara satu derajat ke derajat berikutnya,” HR Baihaqi.Penjelasan lainnya terdapat dalam hadis dari Abu Darda RA, saat Rasulullah berkata“Barang siapa menghafal bagi ummatku 40 hadis dari perkara dien mereka, niscaya Allah akan membangkitkannya di hari kiamat sebagai seorang faqih dan aku menjadi pemberi syafaat dan saksi baginya,” HR Baihaqi.Baca Juga Tata Cara Menggelar Aqiqah yang Disunahkan Rasulullah SAWKumpulan Hadis PendekFoto Anak Belajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri menunjukkan bahwa pendidikan karakter adalah pembangunan nilai-nilai yang awal adalah masa yang sangat cemerlang dalam proses pembentukan karakter untuk diterapkan di masa karena itu, membangun nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi salah satu alternatif dalam pembentukan karakter anak yang lebih satunya dengan mengenalkannya dengan beberapa hadis pendek berikut Hadis tentang Menuntut IlmuAda dua pilihan hadis pendek tentang menuntu ilmu, yaituأُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ"Utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi."Artinya “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat,” Ibnu Abdil Barr.dan,طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ"Tolabul ilmi faridhotun ala kulli muslimin wa Muslimah."Artinya “Menuntut ilmu wajib bagi tiap muslim dan Muslimah,” HR. Ibnu Majah.Baca Juga 5+ Doa Meminta Kesembuhan, Insya Allah Diijabah Allah SWT!2. Hadis Pendek tentang Keutamaan Mempelajari Alquranخَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ"Khoirukum man ta’allamal qur’aana wa allamah."Artinya “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya,” HR. Bukhari no. 5027.3. Hadis Pendek tentang Niatإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ"Innamal a’malu binniyat."Artinya “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya,” HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907.4. Hadis Pendek tentang Kasih SayangFoto Pasangan muslim لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ"Man laa yarham laa yurham."Artinya “Barang siapa tidak menyayangi, tidak akan disayangi,” HR Muslim.5. Hadis Pendek tentang Kebersihanالطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ"Atthohuru syatrul iman."Artinya “Kebersihan itu sebagian dari iman,” HR Muslim.6. Hadis Pendek tentang Berbuat Baikكُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ"Kullu ma’rufin sodaqoh."Artinya “Setiap kebaikan adalah sedekah,” HR Al Bukhari dan Muslim.7. Hadis Pendek tentang Salatالصلاة عماد الدين"Assholatu imaduddin."Artinya “Salat adalah tiang agama,” HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah.8. Hadis tentang Nasihatلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ"Addinu nashihah"Artinya “Agama adalah nasehat,” HR. Muslim.9. Membaca AlquranFoto Bertasbih dan Membaca Alquran rodnae-prodالماهر بالقران مع السفرة الكرام البررة"Al mahiru bil qur’ani ma’as safarotil qiromil baroroh."Artinya “Orang yang pintar membaca Alquran akan tinggal bersama Jibril,” HR. Bukhari Muslim.10. Hadis tentang Surga di Bawah Telapak Kaki Ibuأَلْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الْأُمَّهَاتِ"Al jannatu tahta aqdamil ummahat."Artinya “Surga itu ada dibawah telapak kaki Ibu," diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad, dan disahihkan oleh Al-Hakim.11. Hadis tentang Senyumتَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ"Tabassumuka fi wajhi akhika sodaqoh."Artinya “Senyum engkau dihadapan saudaramu adalah sedekah,” HR at-Tirmidzi no. 1956, Ibnu Hibban no. 474 dan 529 dll, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, dan dinyatakan hasan oleh at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani dalam “ash-Shahihah” no. 572.12. Hadis Pendek tentang Meninggalkan Hal yang Tidak Bergunaمِنْ حُسْنِ الْإِسلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ"Min husnil islamil mar’i tarquhu maa laa ya’ nih."Artinya “Sebagian dari kebaikan Islam, seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak berguna,” HR. Tirmidzi.13. Hadis Pendek tentang Mencintai Sesama Muslimلاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ"Laa yu’minu ahadukum hatta yuhibba liakhihi maa yuhibba linafsih."Artinya “Tidak sempurna iman seseorang, sehingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri,” HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45.14. Hadis tentang Silaturahmiإِتَّقُوْااللهَ وَصِلُوْا أَرْحَامَكُمْ"Ittaqulla hawashilu arhamakaum."Artinya “Bertaqwalah kepada Allah dan bersilaturrahimlah,” Hadis Hasan, Riwayat Ibnu Asakir. Lihat Shahiihul jaami’ Hadis tentang Larangan Memutuskan Tali Silaturahmiلايدخل الجنّة قاطع رحم"Laa yadkhulul jannatu qoo tiurrahim."Artinya “Tidak masuk surga pemutus silaturrahim,” HR. Imam Bukhari.16. Hadis tentang Anjuran Berkata yang Baikمن كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت"Man kaa na yu’minu billahi wal yaumil akhiri falyaqul khoiron auliyasmut."Artinya "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka berkatalah yang baik atau diam,” HR Bukhari, Muslim dan Ahmad.17. Hadis tentang Memuliakan Tamuمن كان ىءمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه"Man kaa na yu’minu billahi wal yaumil akhiri falyukrim dhoifah."Artinya “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah memuliakan tamu,” HR. Bukhari.18. Hadis tentang Sesama Muslim Bersaudaraالْمُسْلِمُ أَخُوا الْمُسْلِمِ"Al muslimu akhul muslim."Artinya “Muslim itu saudara bagi muslim lainnya,” Hadis Sahih Riwayat al-Bukhari 2262.19. Hadis tentang Sabar dan Pemaafافضل الايمان الصبر والسماحة“Afdlotul iimaanisshobru wassamaahaah.”Artinya “Iman yang utama adalah sabar dan pemaaf,” HR Bukhari dan Ad Dailami.Baca Juga Tata Cara dan Doa Sholat Dhuha untuk Melancarkan Rezeki, Yuk Hafalkan!20. Hadis tentang Dosa Lisanأَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ فىِ لِسَانِهِ"Aktsaru khotoyabni aadama fii lisanih."Artinya “Kebanyakan dosa anak-anak Adam itu ada pada lisannya,” HR ath-Thabraniy, Abu asy-Syaikh dan Ibnu Asakir. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy Hasan, lihat Shahih al-Jami’ ash-Shaghir 1201, Silsilah al-Ahadis ash-Shahihah 534 dan al-Adab 396.21. Hadis tentang Orang yang Muliaاكرم الناس اتقاهم"Akromunnaasi atqohum."Artinya “Orang yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling bertakwa,” Tafsir Ath Thobari, 21386.22. Hadis tentang Hartamu Milik Ayahmuأنتَ ومالُكَ لابيك"Anta wa maaluka li abiika."Artinya “Kamu dan hartamu milik ayahmu,” HR. Ibnu Majah, no. 2292, dinilai sahih oleh Al-Albani.23. Hadis tentang Menunjukkan Jalan kebaikanالدال على الخير كفاعله"Addaalu alal khoiri kafaa ilih."Artinya “Orang yang menunjukkan jalan kebaikan, mendapat pahala seperti yang melakukannya,” Muslim no. 1893.24. Hadis tentang Kedudukan Agama Islamالإسلام يعلو ولا يعلى"Al islaamu ya’lu wa la yu’la."Artinya “Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya,” HR. Ad-Daruquthni III/ 181 no. 3564, tahqiq Syaikh Adil Ahmad Abdul Maujud dan Syaikh Ali Mu’awwadh, Darul Ma’rifah, th. 1422 H dan al-Baihaqy VI/205 dari Shahabat Aidh bin Amr al-Muzany Radhiyallahu anhu. Lihat Irwaa-ul Ghalil V/106 no. 1268 oleh Syaikh al-Albany rahimahullah.25. Hadis Pendek tentang Saling Memberi Hadiahتَهَادُوْا تَحَابُّوْا"Tahaadu tahabbu."Artinya “Saling memberi hadiahlah maka kalian akan saling mencintai,” HR Al-Bukhari.26. Hadis tentang Dunia Bagi Mu’min dan Kafirالدنيا سجن لمؤمن وجنة لكافر"Ad dunya sijnul mukmin wa jannatul kafir."Artinya “Dunia adalah penjara bagi mu’min dan surga bagi orang kafir,” HR. Muslim.27. Hadis tentang Berterima Kasih Kepada Manusiaمَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ"Manla yasykurinnasa laa yasykurillah."Artinya “Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti tidak bersyukur kepada Allah,” Ahmad dan Baihaqi.28. Hadis tentang Menjaga Kehormatan Mukminالمؤمن مرآة المؤمن"Al mu’minu mir’a tul mu’min."Artinya “Mu’min itu cermin bagi mu’min lainnya,” HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Al-Albani.29. Hadis tentang Masjid adalah Rumah Orang BerimanFoto Ilustrasi Masjid Orami Photo Stockلمسجد بيت كل مءمن“Al masjidu baitu kulli mu’min."Artinya “Masjid adalah rumah tiap mu’min," Hadis Hasan, Riwayat Abu Nu’aim dalam kitab al-Hilyah, Lihat Shahiihul jaami’ no. 6702.30. Hadis Pendek tentang Maluان خلق الإسلام الحياء"An khulaqol islaama haya."Artinya “Sesungguhnya sebagian akhlaq Islam adalah rasa malu,” Hadis dari Anas Bin Malik radiyallahu'anhu.31. Hadis tentang Malu Sebagian dari Imanاَلْحَيَاءُ مِنَ الْإِيْمَانِ"Al haya’u minal iiman."Artinya “Malu adalah sebagian dari iman,” HR. Bukhari dan Muslim.32. Hadis tentang Iman dan Akhlakاكمل المؤمنين ايمانا احسنهم خلقا"Akmalul mu’miniina iimaanan ahsanuhum khuluqoo."Artinya “Orang yang sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya,” HR. Muslim.33. Hadis tentang Pencelaلَا يَدْخُلُ الْجَنَّةُ نَمَّامٌ"Laa yadkhulul jannatu nammam."Artinya “Tidak masuk surga orang yang suka mencela,” HR Muslim.34. Hadis tentang Allah SWT Suka Hal yang Indahإِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ"Innallaha jamiilun yuhibbuljamaal."Artinya “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan,” HSR Muslim no. 91.35. Hadis tentang Tobatالندم توبة"An nadamu taubah."Artinya “Menyesal itu adalah tobat,” HR Abu Dawud & Hakim.36. Hadis tentang Duduk Dekat Rasulullah di Surgaاقربكم منى مجلسا يوم القيامة احسنكم خلقا"Aqrobukum minni majlisan yaumal qiyamati ahsanukum khuluqoo."Artinya “Orang yang paling dekat denganku di surga adalah yang paling baik akhlaknya,” HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201.37. Hadis tentang Tidak Menyakiti Mukminسِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ"Sibaabul muslimi fusuuqun wa qitaaluhu kufr."Artinya “Mencaci seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran,” diriwayatkan oleh Imam Bukhari 6044 dan Imam Muslim 64 dari jalur Zubaid bin al-Hāriṡ al-Yāmi al-Kūfi, dari Abu al-Wa`il al-Kūfi, dari Abdullah bin Mas’ud, dari Rasulullah ṣallallāhu alaihi wasallam.38. Hadis tentang Tobat Membersihkan Dosaالتثاؤب من الذنب كمن لا ذنب له"Attaaibu minadz dzanbi kaman laa dzanba lahu."Artinya “Siapa bertaubat dari dosanya, seperti orang tak berdosa,” Hadis diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan Thabrani dan keduanya dari riwayat Abi Ubaidah bin Abdullah bin Mas'ud dari bapaknya. Dan ia tidak mendengar darinya. Dan para perawi Thabrani adalah sahih.39. Hadis tentang Kalimat Thoyyibahالكلمة الطيبة صدقة"Al kalimatut thoyyibatu sodaqoh."Artinya “Berkata-kata baik adalah shadaqoh,” HR. Al-Bukhari dan Muslim.40. Hadis tentang Jangan Suka Marahلا تغضب ولك الجنة"Laa taghdob walakal Jannah."Artinya “Janganlah kamu suka marah, maka bagimu surga,” HR Ath-Thabrani.41. Hadis tentang Rasa Raguدَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيْبُكَ“Da’maa yariibuka ila maa yariibuka.”Artinya “Tinggalkan apa yang engkau ragukan dan kerjakan apa yang engkau tidak ragu,” HR. Tirmidzi dan An Nasa’i, dan Tirmidzi mengatakan hadis hasan shahih.42. Hadis tentang Memilih Temanالرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ“Arrajulu ala diini khalilii fal yandzhur ahadukum man yukhalil.”Artinya “Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman,” Hadis hasan, diriwayatkan oleh Tirmiżi.43. Hadis tentang Berharapاِنَّ لَكَ مَا احْتَسَبْتَ“Innalaka mah-tasabta!”Artinya “Sungguh bagimu apa yang engkau harapkan!” Shahih Muslim 663.44. Hadis tentang Ilmuقيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ“Qayyidul ilmaa bil kitabi.”Artinya “Jagalah ilmu dengan menulis,” Shahih Al-Jami’, Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih.45. Hadis tentang Silaturahmi dan Rezekiمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَليَصِلْ رَحِمَهُ“Man ahabba ayyubsatha lahu firrizqihi, wa anyunsa’ a lahu fii atsrihi fal yashil rahimahu.”Artinya “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahim,” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori.Baca Juga 114 Daftar Surah Alquran dan Artinya serta Keutamaan Membaca Alquran yang Wajib DipahamiBeberapa hadis pendek ini akan mudah dihafal oleh Si Kecil. Berikan pemahaman tentang maknanya yang penuh nilai-nilai baik kehidupan.
Karenadia lupa, bahwa Allah SWT akan memberikan yang kita butuhkan , bukan yang kita pinta Sahabatku, Begitu banyak permintaan kita yang menyalahi hukumNya, menyalahi jalan kebaikanNya, menganggap diri paling tahu apa yang terbaik untuk kita padahal DIA-lah Yang Maha Mengetahui segalanya.
Muslimahdaily - Di tengah situasi seperti ini, pekerjaan jadi lebih sulit didapatkan. Tak hanya bagi lulusan baru saja, banyak juga perkeja lama yang terpaksa melepas pekerjaannya. Walaupun terasa sulit, hendaknya kita tidak pernah berhenti berusaha untuk menjemput rezeki Allah. Sebagai bahan bakar semangat mencari pekerjaan, berikut ini Muslimahdaily bawakan 9 ayat dan hadits untuk kamu. 1. Jangan khawatir, Allah Sudah Menentukan Rezeki Tiap-tiap Hamba-Nya Sebagai makhluk dan hamba Allah, yakinlah bahwa Allah telah menjamin rezeki tiap-tiap hamba-Nya. Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya kelaparan. “Dan tidak ada satupun makhluk bergerak bernyawa di muka bumi melainkan semuanya telah dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediaman dan tempat penyimpanannya. Semua itu tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh Mahfuzh.” QS. Hud 6. 2. Minta kepada Allah, Bukan kepada Makhluk-Nya Tak ada yang pantas dijadikan tempat meminta selain hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Sesulit apapun kita mencari pekerjaan, ingatlah untuk selalu meminta kepada Allah Azza wa Jalla, pemilik semesta, bukan kepada makhluk-Nya. “Katakanlah, Siapakah yang memberimu rezeki dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa menciptakan pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka akan menjawab, Allah.’ Maka katakanlah, Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?’” QS. Yunus 31. “Wahai manusia, Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberi kamu rezeki dari langit dan bumi? Tidak ada tuhan selain Dia, maka mengapa kamu berpaling dari ketauhidan?” QS. Fathir 3. 3. Jemput Rezeki dengan Cara Halal Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” HR. Ibnu Majah. Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata, “Rezeki halal walau sedikit, itu lebih berkah daripada rezeki haram yang banyak. Rezeki haram itu akan cepat hilang dan Allah akan menghancurkannya.” Majmu’ah Al-Fatawa. 4. Bersyukur, Kunci dari Rezeki Rezeki yang berkah tak hanya cukup dijemput dengan usaha, melainkan juga syukur. Bersyukur dengan keadaan yang telah Allah tetapkan, sehingga Allah dapat menambahkan rezeki kita. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu” 7. 5. Jangan Iri dengan Rezeki Orang Lain Nikmat yang Allah turunkan kepada tiap hamba-Nya bisa jadi berbeda-beda. Walau demikian, hendaknya kita tidak merasa dengan nikmat rezeki orang lain, sebab Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Karena bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita pun ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." QS. an-Nisa 32. 6. Usaha Tidak akan Mengkhianati Hasil Pada akhirnya Allah akan melihat usaha kita dalam menjemput rezeki dan membalasnya secara setimpal. Oleh sebab itu, rezeki yang tumpah ruah dan berkah hanya didapatkan dari usaha yang maksimal serta niat yang tulus. “Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya.” QS. an-Najm 39. "Dan Katakanlah “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." QS. At-Taubah 105 Rasulullah juga bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” Disebutkan dalam hadits ini bahwa burung tersebut pergi pada waktu pagi dan kembali pada waktu sore dalam rangka mencari rezeki. Para sahabat pun berdagang. Mereka pun mengolah kurma. Yang patut dijadikan qudwah teladan adalah mereka yaitu para sahabat.” Fath Al-Bari. 7. Rezeki Datang Dari Hal yang tidak Terduga “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” QS. at-Thalaq 2. 8. Perbanyak Istighfar Salah satu sebab tertahannya sebuah rezeki dikarenakan dosa yang seorang hamba perbuat. Oleh sebab itu, perbanyaklah istighfar dan memohon kepada Allah. “Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.” QS. Nuh 10-11. 9. Jangan Ragu Bersedekah Lagi, salah satu cara menjemput rezeki adalah dengan memberbanyak sedekah, sebab Allah akan melipatgandakan harta yang digunakan dijalan-Nya. “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik infak & sedekah, maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.” QS. Al Baqarah 245. Wallahu alam.
2 Allah Yang Maha Memberi. Tak hanya menciptakan manusia, Allah juga telah memberikan apa saja yang manusia butuhkan. Bahkan, tanpa harus kita minta dahulu. Contohnya adalah, alat panca indera yang kita miliki dan kita gunakan hingga saat ini. Seperti yang telah difirmankan-Nya di surat an-Nahl ayat 78 :
عَنْ ابنِ عباسٍ رضي الله عنهما، قَالَ كنت خلف النَّبيّ صلى الله عليه وسلم يوماً، فَقَالَ "يَا غُلامُ، إنِّي أعلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَألْتَ فَاسأَلِ الله، وإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باللهِ، وَاعْلَمْ أنَّ الأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إلاَّ بِشَيءٍ قَدْ كَتَبهُ اللهُ لَكَ، وَإِن اجتَمَعُوا عَلَى أنْ يَضُرُّوكَ بِشَيءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إلاَّ بِشَيءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحفُ Dari Abdullah bin Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jagalah Allah, niscaya Dia menjagamu; jagalah Allah, niscaya kamu mendapati-Nya bersamamu; jika kamu mempunyai permintaan, mintalah kepada Allah; jika kamu membutuhkan pertolongan, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh manusia bersatu untuk memberi manfaat dengan sesuatu, mereka tidak akan dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu; dan jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka tidak akan dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering" HR At Turmudzi. Hadits ini, menurut Imam Hanbali, memuat wasiat-wasiat yang sangat agung dan kaidah-kaidah yang sangat menyeluruh tentang ajaran agama yang sangat penting. Betapa tidak, di dalamnya terkandung muatan akidah dan akhlak yang sangat kental. Abdullah bin Abbas mendapatkan "mutiara" tatkala ia berjalan di belakang Rasulullah SAW. Saat itu usianya masih sangat muda. Hal ini terlihat dari seruan Rasul padanya, "Yaa Ghulam; wahai anakku". Dari redaksinya terlihat pula betapa besarnya perhatian Rasulullah SAW terhadap para sahabatnya yang masih muda. Tampaknya, beliau menginginkan agar para sahabat mudanya benar-benar paham akan konsep akidah yang paling dasar. Inilah pola kaderisasi Rasulullah yang paling awal. Lalu, apa hikmah yang dapat kita ambil dari hadis ini. Pertama, keharusan "menjaga" Allah. "Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu; jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati-Nya bersamamu". Menjaga Allah diartikan dengan selalu menjaga komitmen kita untuk selalu taat pada-Nya, dalam hal apapun. Salah satunya adalah perintah shalat. Dalam QS Al Baqarah ayat 238 diungkapkan, "Peliharalah segala shalatmu, dan peliharalah shalat wusthaa". Memelihara shalat dapat kita artikan dengan konsisten menjalankannya dengan khusyuk, mematuhi syarat dan rukunnya, dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam tataran praktis. Bila kita "menjaga Allah", maka Allah akan pula menjaga kita. Penjagaan Allah kepada kita, tentu berbeda dengan "penjagaan" kita pada-Nya. Penjagaan Allah sangat luas, sangat sempurna, dan jangkauannya meliputi dunia akhirat. Bentuk penjagaan Allah di dunia bermacam-macam. Di antaranya, Allah akan menjaga kita dari hal-hal yang akan memudharatkan. Allah memberikan kita kesehatan, kesempurnaan fisik, ilmu, ataupun fasilitas untuk semakin mengenal-Nya. Atau pun ditundukkannya alam semesta untuk kita. Sedang penjagaan Allah di akhirat berbentuk terbebasnya kita dari azab neraka. Allah SWT berfirman مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan beriman, maka akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik" QS An Nahl [16] 97. Demikian pula bila kita menjaga Allah, maka Allah pun akan selalu menyertai kita. Syaratnya, kita selalu mengingat Allah dalam keadaan senang ataupun susah, maka Allah akan selalu mengingat kita dikala senang maupun susah. Menurut sebuah hadis qudsi, bila Allah selalu bersama kita, maka apapun yang kita lakukan, hakikatnya Allah-lah yang "melakukan". Kedua, keharusan bertawakal kepada Allah dalam segala hal. Adalah sesuatu yang wajar, tatkala kita hanya menyembah Allah, kita pun akan meminta hanya kepada Allah. Inilah prinsip akidah terpenting. Tidak ada yang digantungi, dimintai, dan diharapkan, kecuali Allah. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya kepada Engkaulah Kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan" QS Al Fatihah 5. Ketiga, keharusan untuk yakin bahwa tiada musibah dan kesenangan, melainkan atas kehendak Allah. Aplikasinya, kita harus optimis dalam hidup dan tidak takut dengan apapun dan siapapun, selain oleh Allah. Rasul bersabda, "Seandainya seluruh manusia bersatu untuk memberi manfaat atau mudharat dengan sesuatu, mereka tidak akan dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu". sumber Harian Republika
Rahmatadalah memberikan nikmat dan keutamaan. 152) dalam ayat ini, allah ta'ala memerintahkan kepada kita untuk bersyukur atas nikmat yang telah allah berikan dan melarang kita untuk berbuat kufur. 34) "dan jika kamu menghitung nikmat allah, niscaya tidaklah dapat kamu menghitungnya" (qs.
loading...Ada beberapa hadis-hadis Nabi yang berisi nasihat-nasihat yang perlu kita sampaikan, dan hendaknya ini dihafal oleh orang tua untuk disampaikan kepada anak. Foto ilustrasi/ist Ada beberapa hadis-hadis Nabi yang berisi nasihat-nasihat yang perlu kita sampaikan, dan hendaknya ini dihafal oleh orang tua untuk disampaikan kepada anak. Ustadz Abu Ihsan al-atsaary, dai yang rutin mengisi parenting islami di kanal televisi muslim ini menjelaskan, ada beberapa hadis yang ringkas, ringan dan mudah untuk dihafal. Antara lain1. Hadis kebersihan bagian dari ImanMisalnya mengenai masalah menjaga kebersihan, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam berkataالطُّهُوْرُ شَطْرُ الإِيْمَانِ“Kebersihan itu bagian dari iman.” HR. MuslimBahwa ciri-ciri orang mukmin itu adalah bersih, baik dirinya maupun lingkungannya. Sehingga anak terdorong untuk menjalani pola hidup bersih. Misalnya tidak buang sampah sembarangan, tidak membiarkan sampah-sampah berserakan di kamar, di rumah ataupun di lingkungannya. Baca Juga Untuk melatih disiplin bersih ini memang harus dari kecil. Karena kita lihat anak-anak yang jorok memang tidak diajarkan untuk menjalani pola hidup bersih. Misalnya kita lihat sebagian anak itu teledor membuang sampah sembarangan. Mungkin ini adalah sesuatu yang dilihat dari orang tuanya atau bahkan dari gurunya. Jadi memang harus dilatih disiplin dalam kebersihan. Dan kita motivasi dia dengan hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Shallallahu Alaihi wa Sallam juga mengatakanلَا يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ“Tidak ada yang menjaga wudhu kecuali orang mukmin.” HR. Ibnu MajahJadi mukmin itu identik dengan kebersihan. Bukan hanya kebersihan diri, tapi juga kebersihan lingkungan. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam berkataطَهِّرُوا أَفْنِيَتَكُمْ“Bersihkanlah pekarangan kamu.” HR. Ath-ThabraniLogikanya, kalau Nabi menyuruh kita membersihkan pekarangan, tentunya ini juga perintah untuk membersihkan dalam rumah. Luar rumah saja harus bersih apalagi di dalamnya yang mana kita tinggal di dalamnya. Maka menjaga kebersihan adalah ciri orang dengan dunia pendidikan adalah melatih anak untuk disiplin bersih. Dan itu adalah bagian dari gaya hidupnya. Ini tentunya akan mendorongnya untuk menjadi pribadi yang bersih jasmani maupun Hadis larangan sombong Sombong adalah sifat yang sangat buruk. Maka kita perlu menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan ini kepada anak. Seperti hadits Nabi tentang definisi sombong, Nabi Shallallahu Alaihi wa sallam mengatakanلَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi kesombongan.” HR. Muslim Baca Juga Kesombongan menghalangi seorang hamba dari surga. Kemudian jelaskan apa definisi sombong. Yaitu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakanالْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ“Sombong itu adalah suka menolak kebenaran dan senang merendahkan orang lain.” HR. MuslimMaka anak dilatih untuk mendengar dan menerima nasihat, membela yang benar dan mengagungkan kebenaran. Karena meremehkan kebenaran adalah perilaku orang sombong. Kemudian ajarkan untuk menghormati/menghargai orang lain, karena merendahkan orang lain itu adalah sifat juga apa mudharatnya menjadi orang sombong. Bahwa orang sombong itu tidak disukai di dunia dan juga diancam tidak masuk surga di Hadis menjaga lisan Di antara hadis-hadis Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang perlu kita sampaikan kepada anak-anak kita adalah berkaitan dengan menjaga lisan. Misalnya sampaikan hadis tentang pesan Nabi kepada Uqbah bin Amirأَمْسِكْ عليك لِسَانَكَ“Jagalah lisanmu…”Sampaikan bahwa lisan bisa membawa petaka bagi pemiliknya. Memang lisan akan lebih mudah untuk dilakukan apabila memang sudah dibentuk dari kecil.

beliau(Saw) menjawab: "Hendaklah ia mencegah diri dari perbuatan buruk, sebab itu juga merupakan sedekah." Dari penjelasan hadits di atas menerangkan bahwa tidak ada satu alasanpun untuk tidak bersedekah. Setiap muslim wajib bersedekah, dan sedekah tidak hanya berupa berbentuk materi belaka.

TOPIK UTAMA MENGAPA KITA BUTUH ALLAH? Para ahli kesehatan mental mengatakan bahwa agar benar-benar bahagia, manusia membutuhkan nilai spiritual. Mereka biasanya ingin melakukan sesuatu yang berguna atau ingin berbakti kepada pribadi yang lebih tinggi dari mereka. Untuk itu, ada yang mengabdikan diri pada alam, kesenian, musik, dan lain-lain. Namun, kebanyakan dari mereka tidak benar-benar puas. Allah ingin manusia hidup bahagia sekarang dan selamanya Alkitab membenarkan adanya kebutuhan spiritual, atau rohani, dalam diri manusia. Pasal-pasal awal buku Kejadian menunjukkan bahwa setelah Allah menciptakan pasangan manusia pertama, Ia sering berbicara dengan mereka agar mereka bisa menjalin hubungan dengan-Nya. Kejadian 38-10 Manusia diciptakan dengan kebergantungan mutlak pada Allah; mereka perlu berkomunikasi dengan Pencipta mereka. Kebutuhan ini berulang kali disinggung dalam Alkitab. Misalnya, Yesus menyatakan, ”Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka.” Matius 53 Kesimpulannya, kalau ingin hidup puas dan bahagia, kita harus memenuhi kebutuhan rohani. Bagaimana caranya? Yesus mengatakan, ”Manusia harus hidup, bukan dari roti saja, tetapi dari setiap ucapan yang keluar melalui mulut Yehuwa.” Matius 44 Ucapan Allah adalah jalan pikiran dan petunjuk-Nya yang ada dalam Alkitab. Bagaimana hal itu bisa membuat hidup kita bahagia dan memuaskan? Mari kita lihat tiga contohnya. Kita Butuh Petunjuk yang Tepat Sekarang ini, ada banyak ahli dan spesialis yang menawarkan konsultasi soal hubungan sosial, asmara, keluarga, pemecahan masalah, kebahagiaan, bahkan makna kehidupan. Tapi, bukankah hanya Sang Pencipta, Allah Yehuwa, yang bisa memberikan petunjuk yang paling tepat dan seimbang? Seperti buku petunjuk, Alkitab memberi bimbingan untuk kehidupan Sebagai gambaran Setiap produk, misalnya ponsel atau kamera, dilengkapi buku petunjuk yang menjelaskan cara menggunakan produk itu untuk mendapat hasil terbaik. Kehidupan manusia bisa disamakan dengan sebuah produk yang dilengkapi dengan ’buku petunjuk’ dari Sang Pembuat kehidupan, Allah. Buku petunjuk itu adalah Alkitab. Alkitab menjelaskan kepada manusia tujuan kehidupan dan cara terbaik menjalaninya. Seperti buku petunjuk, Alkitab dengan jelas memperingatkan kita bahwa ada tindakan-tindakan yang bisa membuat kehidupan tidak berjalan mulus. Nasihat atau jalan pintas dari orang lain mungkin kedengaran menarik, bahkan lebih mudah. Tetapi, kalau kita ingin menjalani kehidupan yang menyenangkan dan terhindar dari masalah, petunjuk siapa yang harus kita ikuti? Bukankah petunjuk dari Sang Pembuat kehidupan? ”Aku, Yehuwa, adalah Allahmu, Pribadi yang mengajarkan hal-hal yang bermanfaat bagimu, Pribadi yang membuat engkau melangkah di jalan yang harus kautempuh. Oh, seandainya saja engkau mau memperhatikan perintah-perintahku! Maka damaimu akan menjadi seperti sungai, dan keadilbenaranmu seperti gelombang-gelombang laut.”—Yesaya 4817, 18 Alkitab bisa memberi kita arahan dan bantuan yang kita butuhkan Meski Allah Yehuwa memberikan arahan dan petunjuk, Ia tidak memaksa kita mengikutinya. Sebaliknya, karena Ia mengasihi kita dan ingin membantu kita, Ia dengan hangat mengatakan, ”Aku, Yehuwa, adalah Allahmu, Pribadi yang mengajarkan hal-hal yang bermanfaat bagimu, Pribadi yang membuat engkau melangkah di jalan yang harus kautempuh. Oh, seandainya saja engkau mau memperhatikan perintah-perintahku! Maka damaimu akan menjadi seperti sungai, dan keadilbenaranmu seperti gelombang-gelombang laut.” Yesaya 4817, 18 Jadi, kita harus mengikuti bimbingan Allah jika kita menginginkan kehidupan yang baik. Dengan kata lain, agar bahagia, kita butuh Allah. Kita Butuh Penjelasan untuk Masalah Kehidupan Karena banyaknya masalah kehidupan, orang sulit percaya Allah itu pengasih. Jadi, mereka tidak mau bergantung pada Allah. Contohnya, mereka mungkin bertanya, ’Mengapa orang baik menderita?’ ’Mengapa ada bayi yang lahir cacat?’ ’Mengapa hidup ini tidak adil?’ Hal-hal itu memang penting untuk direnungkan, dan jawabannya bisa sangat memengaruhi kehidupan. Tetapi, daripada langsung berpikir bahwa masalah kehidupan datang dari Allah, mari kita perhatikan apa kata Firman Allah, Alkitab, tentang hal ini. Buku Kejadian pasal tiga bercerita tentang Setan yang, dengan menggunakan seekor ular, menghasut pasangan manusia pertama agar melanggar perintah Allah Yehuwa untuk tidak makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. ”Kamu pasti tidak akan mati,” kata Setan kepada Hawa. ”Karena Allah tahu bahwa pada hari kamu memakannya, matamu tentu akan terbuka dan kamu tentu akan menjadi seperti Allah, mengetahui yang baik dan yang jahat.”—Kejadian 216, 17; 34, 5. Dengan kata-kata itu, Setan tidak hanya mengatakan bahwa Allah pembohong, tetapi juga menyiratkan bahwa cara Allah memerintah tidak adil. Menurut Iblis, jika manusia memercayai kata-katanya, hidup mereka akan lebih baik. Bagaimana masalah itu diselesaikan? Yehuwa memilih untuk tidak langsung bertindak supaya semua ciptaan dapat melihat apakah tuduhan terhadap-Nya benar atau salah. Dengan begitu, Allah memberikan kesempatan kepada Setan dan mereka yang berpihak padanya untuk membuktikan apakah manusia dapat hidup bahagia tanpa Allah. Menurut Anda, apa jawaban dari tuduhan Setan? Dapatkah manusia hidup bahagia dan sukses mengatur diri sendiri tanpa Allah? Penderitaan, ketidakadilan, penyakit, kematian, juga kejahatan, amoralitas, perang, genosida, dan semua kebiadaban lain telah menghantui manusia selama berabad-abad. Itu jelas membuktikan bahwa semua upaya manusia untuk hidup tanpa bantuan Allah pasti gagal total. Kata-kata Alkitab memang benar, ”Manusia menguasai manusia sehingga ia celaka.” Pengkhotbah 89 Itulah sumber penderitaan dan masalah, bukan Allah. Jadi jelas, kita perlu berpaling kepada Allah bukan hanya untuk mendapat penjelasan atas masalah-masalah kita, tapi juga untuk mendapat jalan keluar. Apa yang akan Allah lakukan bagi kita? Kita Butuh Bantuan Allah Sejak dulu, orang ingin bebas dari penyakit, penuaan, dan kematian. Mereka telah menghabiskan banyak waktu, upaya, dan sumber daya untuk menghindarinya, tapi tidak berhasil. Ada yang percaya legenda tentang ramuan hidup abadi, sumber air awet muda, dan sebagainya. Namun, semuanya mengecewakan. Allah ingin agar manusia hidup bahagia. Inilah tujuan Allah sejak Ia menciptakan manusia. Kejadian 127, 28; Yesaya 4518 Allah Yehuwa menjamin bahwa apa pun yang Ia maksudkan pasti akan menjadi kenyataan. Yesaya 5510, 11 Alkitab memberi tahu kita bahwa Allah berjanji akan memulihkan kondisi Firdaus yang dihilangkan pasangan manusia pertama. Di bagian akhir dari Alkitab, kita melihat keterangan ini, ”Ia [Allah Yehuwa] akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu.” Penyingkapan [Wahyu] 214 Bagaimana Allah akan mewujudkan keadaan luar biasa ini? Putra Allah, Yesus Kristus, mengajar murid-muridnya untuk berdoa agar kehendak Allah terwujud. Banyak orang hafal atau mengulang-ulangi doa ini, yang dikenal dengan sebutan Doa Bapa Kami. Kata-katanya seperti ini, ”Bapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan. Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi.” Matius 69, 10 Ya, Allah Yehuwa akan menggunakan Kerajaan Allah untuk menghilangkan semua akibat buruk dari pemerintahan manusia dan mewujudkan dunia baru yang adil seperti yang Ia janjikan. * Daniel 244; 2 Petrus 313 Nah, apa yang harus kita lakukan untuk menikmati janji Allah ini? Yesus Kristus menunjukkan apa yang harus kita lakukan, ”Ini berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh pengetahuan mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenai pribadi yang engkau utus, Yesus Kristus.” Yohanes 173 Ya, dengan bantuan Allah, kita bisa meraih kehidupan abadi di dunia baru. Harapan ini membuat kita semakin yakin bahwa kita membutuhkan Allah. Saatnya Mengingat Allah Dua ribu tahun yang lalu di Areopagus, atau Bukit Mars, di Athena, rasul Paulus berbicara tentang Allah kepada orang-orang Athena. Ia mengatakan, ”Dialah yang memberikan kehidupan dan napas dan segala sesuatu kepada semua orang. Sebab oleh dialah kita mempunyai kehidupan, kita bergerak, dan kita ada, sama seperti yang telah dikatakan oleh beberapa pujangga yang ada di antara kamu, ’Sebab kita juga adalah keturunannya.’”—Kisah 1725, 28. Apa yang Paulus sampaikan kepada orang Athena memang benar. Pencipta kita memberikan udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, dan air yang kita minum. Kita tidak bisa hidup tanpa semua hal baik yang telah Yehuwa sediakan untuk memelihara kita. Namun, mengapa Allah terus memberikan hal-hal ini kepada semua orang, termasuk yang tidak memedulikan Dia? ”Agar,” kata Paulus, ”mereka mencari Allah, jika mereka mungkin mencari-cari dia dan benar-benar menemukan dia, meskipun dia sebenarnya tidak jauh dari kita masing-masing.”—Kisah 1727. Maukah Anda belajar lebih banyak tentang kehendak Allah dan nasihat-Nya agar bisa hidup bahagia selamanya? Jika Anda tertarik, beri tahu orang yang memberi Anda majalah ini atau penerbit majalah ini. Mereka akan senang membantu Anda.
111 Macam Upaya Menghindari Hasad Dalam Diri Sendiri. 1.1 Pengertian Hasad. 1.2 Bahaya Hasad. 1.3 Cara Menghindari Sifat Hasad. 1.3.1 Selalu Mengingat Kebesaran Allah. 1.3.2 Banyak Beribadah. 1.3.3 Menyadari Sifat Hasad. 1.3.4 Perbanyak Bersyukur. 1.3.5 Pelihara Sifat Rendah Hati.
Fenesia – Allah hanya memberikan apa yang kamu butuhkan bukan apa yang kamu inginkan “….boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,sedang kamu tidak mengetahui” QS Al-Baqarah 216 Setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan pasti punya sesuatu yang ia inginkan. Sebutlah cita-cita’, terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, tapi tahukah kamu itu semua sudab skenario Allah? Rintik Sedu seorang penulis era milenial pernah bilang di salah satu podcast nya berjudul Semesta Enggak Pernah Ingkar Janji “kalau orang lain berhasil, itu bukan salah dia, bukan salah kita juga, ya itu sudah begitu jalannya” Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya juga pernah bilang dan menganalogikan “Keinginan anda ke ITB tapi kemudian beloknya ke UNPAD bagaimana memakainya? perhatikan!, kadang jalan kehidupan yang telah Allah tetapkan bukan harus menetukan hasil sesuai dengan apa yang ada inginkan, tapi Allah menetapkan sesuai dengan apa yang anda butuhkan” ungkap adi hidayat dalam ceramahnya “Karena Allah mengabulkan hanya apa yang ada butuhkan bukan apa yang anda inginkan” lanjutnya Udah paham kan yaa teman-teman? jika sesuatu tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, itu bukan berarti Allah ga sayang kita loh. Tapi karena Allah tahu apa yang terbaik buat kita.

Terakhirdiperbaharui: Sabtu, 11 Desember 2021 pukul 8:54 am. Tautan: Urutan Pertama Dalam Memberikan Infaq - Surah Al-Baqarah 215 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 25

RAMADHANBULAN MUSTAJABAH. Salah satu kemuliaan Ramadhan adalah bulan mustajabah, yaitu bulan dimana doa-doa yang kita panjatkan akan lebih mudah dikabukan oleh Allah. Di dalam al-Qur'an, salah satu ayat yang berbicara tentang berdoa juga berada dalam rangkaian ayat-ayat yang memerintahkan ibadah puasa Ramadhan, yaitu surat al-Baqarah ayat BerkataAsy-Syaikh Sholeh Al-fauzan Hafzhahullah : "Bulan Ramadhan termasuk dari musim musim yang Agung yang kerap berlalu pada kehidupan Seorang Muslim, sehingga sepantasnya bagi seorang Muslim untuk menyambutnya dengan senang dan riang gembira, karena Allah Ta'ala Berfirman : ( QS, Yunus: 58 ) قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ Kitapasti sedih kalau ada anggota keluarga yang sekarat. Hal itu tidak mengherankan, karena kita sebenarnya tidak diciptakan untuk mati.() Karena itulah Firman Allah menyebut kematian sebagai "musuh"(1 Korintus 15:26) Jadi, wajar kalau kita tidak mau memikirkan soal kematian anggota keluarga kita.Tapi, kalau keluarga sudah bersiap untuk menghadapi apa yang akan terjadi, mereka tidak akan Dalamayat yang dibaca oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sangat jelas bahwa Allah subhanahu wa ta'ala memerintah para hamba-Nya untuk berdoa hanya kepada-Nya. Allah subhanahu wa ta'ala juga menjanjikan bahwa doa yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan. Bahkan, Allah subhanahu wa ta'ala mengancam hamba-hamba-Nya yang tidak mau berdoa Dcc9T.
  • 6kl6cqx5n2.pages.dev/312
  • 6kl6cqx5n2.pages.dev/544
  • 6kl6cqx5n2.pages.dev/713
  • 6kl6cqx5n2.pages.dev/44
  • 6kl6cqx5n2.pages.dev/359
  • 6kl6cqx5n2.pages.dev/274
  • 6kl6cqx5n2.pages.dev/261
  • 6kl6cqx5n2.pages.dev/998
  • hadits tentang allah memberikan apa yang kita butuhkan